Untuk Mu

Cinta bisa menjadi opsesi,yang menghantuimu setiap detik,
membuatmu tenggelam dalam ekstasi...
Kecuali kau mampu menatanya sebagai interior hatimu...
Jangan pernah bersumpah atas nama cinta,
karna kita takkan pernah tau hari esok,,

ingat,jangan prnah mengiringi cinta dengan nafsu karna sesungguhnya cinta it suci.

ingin berbagi cerita?
silahkan email ke : elarukmanaa@gmail.com
Jumat, 06 Januari 2012 0 comments

Kau tak berdaya… aku hanya diam.



Kau tak berdaya… aku hanya diam. Apa aku jahat?

Semua yang biasa-biasa saja. Pagi yang biasa, sarapan, pamit dan siap tunggu mobil kesekolah. Memang ada yang aneh hari ini, perasaan yang tak menentu seperti ada sesuatu yang kan ku alami, entah itu akan membuat aku senang or malah sedih? Aku tak bisa menjawabnya pada saat itu.
Semuanya biasa-biasa saja. Jadi hari ini seperti biasa aku naik mobil merah and kali ini aku bareng hasna kesekolah.

“Duh ada apaan nich di depan sana kok rame” benakku.
“Ada yang kecelakaan” hasna mengagetkanku
Aku melihat motor dan seorang siswa yang menggunakan seragam sekolah terlihat tak jauh dari motor.
Aku merasa mengenalnya, aku merasa begitu dekat dengannya, tapi sapa? Emmmmm.. apa itu “Dia”???? siapa dia???

Kau tak berdaya… aku hanya diam. Apa aku jahat?

Saat mobil melintas aku menatap mata anak itu dan dia seakan meminta tolong ke aku, tapi anak itu siapa,siapa? Ah entahlah pikir amat” batinku menjawab tapi seakan iblis yang mengambil alih.
“tolong pak” pak polisi dengan nada keras tapi meminta tolong dengan tulus.
“ duh penumpangku banyak pak” jawab pak supir sambil menengok ke belakang sambil mengecek apa betul penuh
“tolong pak, tolong pak, kasian anak ini” begitulah pak polisi merengek tapi tetap wibawa. Namun angkot yang kutumangi tetap jalan.
“ia pak nggak usah ditolong, mau ditaro di mana coba?” kataku dengan rasa tanpa iba sedikitpun.

Duh akhirnya sampai juga disekolah, belum sempat aku berjalan lima langkah, teriak temanku yang melintas didepanku menggunakan motor dengan wajah yang kelihatannya begitu sedih “DIA,,DIA kecelakaan”
Aku terdiam Ingin teriak tapi tak bisa, tak ada yang bisa kulakukan..
astaga aku jahat-aku jahat, Ya Allah, astagfirullah “ batinku teriak. Sampai-sampai hamper membuatku pingsan.

Kau tak berdaya… aku hanya diam. Apa aku jahat?

Sekarang aku sudah sampai dikelas, aku terus bertanya-tanya apa itu DIA?
Bel pertama berbunyi tapi aku masih dalam keadaan bingung. Keadaan itu sampai pada bel tanda jam ke tujuh dimulai tapi tiba-tiba ada kabar bahwa Dia meninggal. “innalillahi wa inna ilahi rajiun”

Namun saat berita itu sampai ditelingaku, tak ada sesuatu yang begitu aneh dipikiranku. Akhirnya aku dan teman-temanku memutuskan untuk melayat sepulang sekolah. Awalnya aku malu, karna Dia hanya aku kenal lewat hp, dia tidak mengenal wajahku tapi aku mengenalnya. Entahlah perasaan itu tiba-tiba hilang saat ku berada didepan rumahnya.
Langkah pertama aku masuk kamar, aku melihat orang menangis tapi bukan itu yang menjadi pusat perhatianku tapi orang yang baring ditutupi kain itu, oh tidak DIA sudah jadi mayat. Ya Allah siapa DIA? Air mataku mengalir bagai aliran air disungai deras bahkan lebih deras dari pada itu, ruh ku seakan terpisah dengan jasadku, pikiranku melayang saat kain yang menutupi wajahnya dibuka, DIA seakan tersenyum dan say hallo untukku.

Kau tak berdaya… aku hanya diam. Apa aku jahat?

Apa ini orang yang selama ini membuatku tertawa, tersenyum dan mengajarkanku bahwa hidup itu harus di bawa enjoy , apapun yang terjadi tersenyumlah. Ya Allah, apa ini orang yang tempo hari aku bentak-bentak, tapi ternyata aku salah paham? Apa itu DIA yang sedang baring didepanku, tak berdaya. Astagfirullah, aku adalah orang yang terjahat didunia.
Saat itu, aku tak bisa mengendalikan fikiranku. Aku seakan ingin teriak kencang, bahkan sekencang-kencangnya.
Ya Allah apa yang harus aku lakukan apa ini pertemuan pentama dana yang terakhirku. Tapi dia belum pernah melihatku….mengapa wajahnya terus terbayang dibenakku? Apa karna rasa bersalahku?...

Saat aku tersadar aku sudah berada di kamar di kelilingi banyak orang, aku malu, aku jahat, aku ………

Astagfirullah, astagfirullah,,,,itu yang terus terucap dibibirku sementara bisikan orang disampingku mencoba mengendalikan emosiku yang begitu labil tapi sebelumnya tak pernah begini.

Aku mencoba tenang dan bergabung dengan teman-temanku diluar rumah. Ketenangan itu semakin terasa saat semua orang mencoba menghiburku, dan aku terus tenang saat mendengan sambutan perwakilah sekolahnya yang mengatakan bahwa dia meninggal sahid, karna dia meninggal saat ingin pergi kesekolah saat dia ingin menuntut ilmu. Tapi itu tak berlangsung lama emosiku kembali labil saat melihat kayu persegi panjang keluar dari rumahnya dan aku yakin DIA ada di dalamnya.
Astagfirullah, dia pergi meninggalkan aku begitu cepat.

Kau tak berdaya… aku hanya diam. Apa aku jahat?

Aku merasa sadar saat malam ternyata telah larut. Semua orang menghiburku termaksud yani yang dari tadi bersamaku. Dan kakak DIA juga menghiburku, k’FD mengatakan kalau dia udah punya rumah baru di sana, yang bagus lebih bagus dari pada istana. Dan yang tak bakal kulupakan saat yani mengatakan bahwa dia lebih dulu merasakan surga. Disitu aku berfikir bahwa aku tak boleh sedih sekarang karna dia dalam perjalanan ke rumah barunya di surga.
Selamat jalan temanku semoga kamu selalu ingat aku dirumah barumu. Dan jangan bosan yah tunggu aku di sana.

Entri Populer

 
;