Setiap tarikan nafas yang kubuat selalu diselingi kenangan tentangmu. Tak terlewat bahkan sedetikpun bayangmu
Bukan hanya hati, bahkan seluruh tubuh ini ikut lemah, ikut sedih karna kau melepaskanku
Tatapan mata terasa kosong
Karna setiap ingin berfikir selalu berbenturan dengan segala hal mengenaimu
Dirimu seperti sedang menjadi pagar di hati dan pikiranku sehingga tak ada hal yang sungguh bisa terfokuskan
Sesekali mebaringkan kepala d sandaran kursi dengan menutup mata menghela nafas yang panjang. Betul betul melelahkan
Sungguh ku rasakan patah hati yang nyata
Setelah hati terpisah baru terlihat betapa erat simpul ikatan kita tapi mengapa begitu rapuh dengan secuil api
Api itulah egomu egoku
Api itulah emosimu emosiku
Api itulah kecewamu kecewaku
"kembalilah !!!" jerit hati yang tersakiti..
"kau jahat" bukankah jeritan seperti itu yang seharusnya??
Apakah sakitku sekarang tidak bisa terlihat oleh keindahan yang pernah kau berikan??